Halooo... kali ini admin akan membahas tentang mekanisme penyembuhan luka. Rekan CG pasti pernah mengalami cedera luka luar pada kulit akibat terjatuh atau karena tanpa sengaja terkena irisan pisau, bukan? Setelah beberapa hari, luka tersebut akan segera sembuh dan perlahan-lahan akan kembali pada struktur kulit rekan CG seperti semula, meskipun mungkin tampaknya akan berbeda saat sebelum mengalami luka. berikut pembahasannya lebih lanjut.
Gambar Mekanisme Penutupan Luka
Penyembuhan luka merupakan proses yang kompleks namun sistematik. Dalam
proses penyembuhan luka, dapat diamati tahapan-tahapan perbaikan sel kulit yang
rusak menjadi seperti semula. Darah sangat berperan dalam proses penyembuhan luka, karena unsur penyusun
darah dapat menghentikan pendarahan bila terjadi luka. Pada manusia normal,
bila mengalami luka, maka darah yang keluar dari luka tersebut secara otomatis akan
membeku. Keping darah atau trombosit, yang merupakan
unsur penyusun darah, sangat berperan dalam proses pembekuan darah ini.
Soewolo, dkk
(2003: 229) menjelaskan bahwa ketika terjadi luka, trombosit yang berada di
tempat terjadinya luka mengeluarkan suatu zat berupa asam lemak yang kemudian
beberapa asam lemak diubah menjadi thromboxane. Thromboxane dan protrombin
bereaksi di dalam darah merangsang trombosit. Selanjutnya, enzim-enzim
pembantu proses penyembuhan luka mengumpulkan protein yang dusebut fibrinigen. Dalam waktu singkat, terbentuklah benang-benang yang
membentuk jaring pada tempat keluarnya darah. Sementara itu, trombosit terperangkap
dalam jaring yang di bentuk oleh benang fibrin dan mengumpul. Trombosit yang bereaksi dengan udara luar akan mengeras
dan mengalami penandukan sehingga membentuk keropeng. Di bawah keropeng atau
lapisan pelindung, sel-sel baru sedang dibentuk. Ketika luka telah sembuh dan sel-sel yang rusak
telah selesai diperbaruhi, keropeng tersebut akan mengelupas dan jatuh.
Gambar Trombosit yang terperangkap dalam benang fibrin
Adapun mekanisme penyembuhan luka adalah
sebagai berikut:
• Luka mengeluarkan darah.
• Thromboxane dan protrombin
bereaksi di dalam darah merangsang trombosit.
• Akibat reaksi kimia, terbentuklah jalinan
benang-benang fibrin yang membentuk jaring lapisan pelindung.
• Trombosit terperangkap dalam jaring yang
di bentuk oleh benang fibrin yang kemudian mengeras.
• Lapisan
sel-sel paling atas akhirnya mati, dan mengalami penandukan sehingga membentuk
keropeng.
• Di bawah keropeng, atau lapisan pelindung,
sel-sel baru sedang dibentuk. Ketika sel-sel yang rusak telah selesai
diperbaharui, keropeng tersebut akan mengelupas dan jatuh.
Cr: NN
0 komentar:
Posting Komentar